Perlengkapan bahan untuk siraman adat jawa yang harus di persiapkan

Perlengkapan Bahan Untuk Siraman Adat Jawa yang Wajib Dipersiapkan

Umumnya orang menganggap pernikahan adalah suatu hal yang sakral. Salah satu adat pernikahan yang banyak dilakukan adalah pernikahan adat Jawa. Dalam prosesnya terdapat beberapa prosesi, salah satunya adalah siraman.
Lalu perlengkapan bahan apa saja yang perlu disiapkan saat siraman? Simak penjelasan berikut ini:

Sejarah Prosesi Siraman Adat Jawa
Adat ini bermula dari tradisi keraton yang dulu hanya dapat diselenggarakan oleh keluarga keraton saja. Sejarah lain mengatakan proses ini sudah ada semenjak zaman Islam masuk ke Jawa.
Dimana pada saat itu masyarakat Jawa sering melakukan proses siraman dengan berwudhu menggunakan air kendi bersumber pada 7 mata air yang berbeda. Dipercayai bisa memiliki dampak positif terhadap seseorang.

Makna Prosesi Siraman Adat Jawa
Sebagai tradisi yang dilakukan oleh keluarga keraton. Prosesi Siraman ini mempunyai makna serta filosofi tersendiri. Yang intinya adalah wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, lalu memohon keselamatan juga keberkahan bagi pengantin suami istri dalam menjalani rumah tangga.

Selain itu, prosesi ini memiliki makna untuk mensucikan calon pengantin secara lahir dan batinSiraman pengantin dilakukan di jam 11.00 pagi. Alasannya, pada jam tersebut bidadari dari khayangan turun ke sendang untuk membersihkan diri. Harapannya agar calon pengantin mendapatkan berkah dari bidadari tersebut.
Selain itu terdapat makna lain dalam prosesi ini, seperti :

Air Tujuh Sumber, masyarakat Jawa mempercayai bahwa angka 7 memiliki makna Jawa yaitu pitulungan atau bisa disebut pertolongan
Kain Batik Wahyu Tumurun, memiliki arti untuk mendapatkan wahyu dan dijauhkan dari segala godaan setan.
Kain bangun tolak, bertujuan untuk terhindar dari marabahaya serta rintangan hidup dalam berumah tangga.
Busana Kembangan, memiliki makna keikhlasan pengantin perempuan melepas status "gadis" untuk menjalani proses rumah tangga.
Gayung dari tempurung kelapa, bermakna tekad bulat orang tua pengantin melepas pasangan pengantin untuk menjalani kehidupan rumah tangga.
Air Sekar Manca Warna, air pengantin berisi aneka bunga yang banyak.



Perlengkapan Bahan Prosesi Siraman Adat Jawa
Jika anda bertempat di Medan, lalu bingung apa saja perlengkapan bahan yang perlu disiapkan, Haza Wedding siap menjadi solusi pernikahanmu. Segala proses pernikahan yang Anda butuhkan, Kami siap membantu. Perlengkapan yang perlu disiapkan terdiri dari:

1. Air dari sumber
Air bersih dipakai untuk memandikan calon pengantin. Bermanfaat untuk menjadikan pengantin suci lahir batin. Masyarakat Jawa juga mempercayai ini sebagai cara mendapatkan restu dari bidadari khayangan.

2. Bunga Sritaman
Bunga sritaman adalah kumpulan bunga – bunga yang tumbuh dalam taman seperti melati, mawar, kenanga dan kanthil. Dalam prosesnya, bunga ini dicampurkan dalam air untuk menghasilkan aroma harum.

3. Konyoh Manca Warna
Secara Bahasa manca atau panca (lima) warna adalah lulur / sabun basah yang terdiri dari warna yang berjumlah lima, seperti merah, kuning, hijau, biru, dan putih. Konyoh Manca Warna dipercaya dapat menghaluskan kulit sang pengantin.

4. Landha Merang, Santan Kanil dan Air Asem
Landha Merang adalah abu merang yang direndam air berfungsi sebagai shampo. Digunakan bersamaan dengan santan kanil dan air asem sebagai penghitam rambut serta conditioner rambut.

5. Dua Kelapa Tua
Kelapa ini diikat menjadi satu kesatuan serta dimasukkan ke dalam air yang sudah dicampurkan kembang setaman

6. Alas Duduk
Alas duduk yang dipakai calon pengantin dalam prosesi ini terdiri dari :
Secarik kain berwarna jingga, bila tidak ada dapat diganti warna merah tua.
Secarik kain bermotif letrek mempunyai warna kuning.

Secarik kain motif pulo watu, adalah kain lurik berwarna putih berlerek maupun bergaris hitam.
Secarik kain motif yuyu sekandang, adalah kain lurik dari tenun berwarna coklat motif bergaris - garis berwarna kuning.

Empat macam kain motif bango tulak, adalah kain berwarna putih di bagian tengah serta tepi berwarna tua seperti biru tua, kunjng, hijau, dan merah.
Kembang Dlingo Bengle.
Berbagai macam daun dari alam sebanyak 9 macam terdiri dari daun kara, daun kluwih, daun apo-apo, daun awar-awar, daun turi, daun dhadhap alang - alang, srep, dan duri kemarung.
Secarik kain mori (kain putih).
Tikar Klasa Bangka, adalah tikar yang terbuat dari pandan.

7. Secarik Kain Motif Grompol dan Secarik Kain Bermotif Nogosari
Fungsi kain ini adalah simbol kebaikan dalam menjalani prosesi siraman adat Jawa. Kain ini tidak dapat diganti kain bermakna positif.

8. Kendi atau Klenthing
Kendi bisa disebut sebagai klenthing adalah wadah yang berisi air bersih, biasa digunakan dalam prosesi mengakhiri upacara siraman adat Jawa.

9. Sajen Siraman
Adalah kumpulan sesajen yang disiapkan dalam prosesi siraman adat Jawa meliputi :
Tumpeng robyong
Tumpeng gundhul
Dahar asrep-asrepen
Satu pasang pisang raja dan pisang pulut berjumlah genap setiap jenisnya.
Berbagai macam pala seperti pala gumantung, pala kependem direbus, dan pala kesampar.
Empluk-empluk diisi bumbu dapur lengkap
Satu butir telur ayam karnpung
Satu butir kelapa yang sudah dikupas
Satu tangkep (tangkup) gula kelapa
Juplak/damar/pelita, sama dengan sajen tarub
Kembang telon (kanthil, melati, kenanga)
Tujuh macam jenang-jenangan
Jenang dodol, Jadah, wajik, kacang tanah yang sudah direbus hangat.

Se-ekor ayam jantan sebagai syarat sajen siraman serta kerik. Setelah selesai dapat dititipkan kepada periasnya
Pelaksanaan Siraman Adat Jawa
Upacara Siraman sering dilakukan bagi calon pengantin pria dan wanita yang dilaksanakan di masing masing kediaman pengantin. Adalah suatu lambang dan harapan agar calon pengantin menjadi suci, bersih dan bercahaya.
Langkah pelaksanaan upacara Siraman Adat Jawa sebagai berikut :

Pada awalnya Bunga sritaman dicampurkan ke dalam bak air. Air ini akan dipakai dalam menyiram pengantin. Air tersebut dapat ditempatkan ke dalam pengaron. Lalu kedua butir kelapa yang masih ada sabutnya diikat menjadi satu, selanjutnya dimasukkan ke dalam air tersebut.

Calon pengantin menggunakan perlengkapan bahan sesuai penjelasan di atas. Keadaan rambut pengantin perempuan terurai dijemput oleh orang tua dari kamar pengantin lalu dibimbing sampai tempat siraman.

Setelah sampai di tempat siraman, pengantin dipersilahkan duduk di tempat upacara. Kemudian orang tua pengiring mengguyur calon pengantin dengan air bersih dari pengaron yang sudah dicampurkan dengan berbagai macam bunga dan dua kelapa tua.

Disarankan saat mengguyur diiringi doa dalam hati. Ketika proses mengguyur jangan lupa menggosokkan konyoh manca warna dan landha larang. Guyuran ini dilakukan sebanyak tiga kali.

Upacara ini diakhiri serta ditutup oleh juru kunci bernama paes atau bisa menunjuk sesepuh di daerah tersebut.

Anda sebagai calon pengantin, bila bingung memilih vendor pernikahan dapat menggunakan jasa Haza wedding untuk daerah Medan dan sekitarnya. Haza Wedding berpengalaman dalam melengkapi semua keperluan Anda saat menikah, termasuk untuk prosesi siraman dan sebagainya.
Apabila Anda tertarik bisa langsung hubungi admin. Dapatkan paket pernikahan terbaik dan terjangkau hanya di Haza Wedding.

Atas artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel